I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t½). Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida. Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan.
Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom
yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang
lain. Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan
yang berbeda, seperti peluruhan Alfa, Beta dan Gamma.
Radioaktif juga dapat meninggalkan limbah, yaitu jenis limbah yang
mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas
yang melebihi batas yang diijinkan (Clearance level) yang ditetapkan oleh Badan
Pengawas Tenaga Nuklir.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. untuk memenuhi tugas Presentasi Fisika
2. untuk mengetahui
apa itu radioaktivitas, jenis-jenis sinar radioaktif, dan interaksi sinar
radioaktif dengan bahan
II.
PEMBAHASAN
Pengertian Radioaktivitas Fisika, Jenis Sinar Radioaktif, Peluruhan Sinar Alfa Beta Gamma, Deret, Aktivitas, Waktu Paruh, Bahaya Radiasi, Fisika, Contoh Soal, Praktikum, Jawaban - Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif. Radioaktivitas adalah yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
Istilah keradioaktifan (radioactivity)
pertama kali diciptakan oleh Marie Curie (1867 - 1934), seorang ahli kimia asal
Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie (1859 - 1906), berhasil menemukan
unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan radium. Ernest Rutherford (1871 -
1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas sinar alfa yang
bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard
(1869 - 1915), seorang ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktif yang tidak
bermuatan, yaitu sinar gamma.
B.
Jenis Sinar Radioaktif
Berdasarkan partikel penyusunnya,
sinar radioaktif dibagi menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar
gamma.
1. Sinar
Alfa (Sinar α)
Sinar
alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan
secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti
atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan menghasilkan
radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini adalah
sifat alamiah sinar alfa.
a a
Sinar alfa merupakan inti He yang
bermuatan positif
- Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
- Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
- Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
- Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
2.
Sinar Beta (Sinar β)
Sinar beta merupakan elektron berenergi
tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar
beta.
a.
Sinar beta ini bermuatan negatif dan
bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 104 satuan massa atom
b.
simbol beta atau e
c.
memiliki daya tembus yang jauh lebih
besar daripada sinar alfa (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 mm),
d.
daya ionisasinya lebih lemah dari
sinar alfa,
e.
bermuatan listrik negatif, sehingga
dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub positif
f.
Kecepatannya antara 0,32 sampai 0,7
kali kecepatan cahaya, sedangkan energinya mencapai 3MeV.
g.
Di dalam bahan radioaktif, lintasan
sinar beta berbelok-belok karena hamburan electron dalam atom
3.
Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang
elektromagnetik yang terpancar dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi
yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika
sebuah inti memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak
menyebabkan perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki
beberapa sifat alamiah berikut ini.
a.
Mempunyai daya tembus paling besar
disbanding sinar radio aktif lainnya (α atau β)
b.
Tidak dipengaruhi medan magnet dan
medan listrik, karena tidak bermuatan
c.
Dapat mempengaruhi film
d.
Energinya mencapai 3MeV
e.
Foto sinar γ tidak banyak
berinteraksi dengan atom suatu bahan
f.
daya ionisasinya paling lemah,
g.
tidak bermuatan listrik, oleh karena
itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
h.
mempunyai panjang gelombang antara
1Å (10-10 m) sampai 10-4Å (10-14 m).
i.
Merupakan gelombang elektromagnetik
C.
Peluruhan
Radioaktif
1.
Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat
meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti
atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang
dibebaskan akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak
memiliki energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti
, maka inti tersebut kehilangan 2
proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4.

Persamaan peluruhannya sinar
alfa:

Ernest Rutherford menemukan bahwa
partikel α adalah atom-atom helium tanpa elektron dan
partikel α atau β keluar dari atom, jenis atom berubah.
Perubahan demikian dapat menyebabkan radiasi γ.
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom
berkurang dua dan nomor massa berkurang empat, dan karena itu sebuah inti baru
akan terbentuk. Adapun pada peluruhan beta akan menambah atau mengurangi nomor
atom sebesar satu (nomor massa tetap sama).
2.
Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta
adalah peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan
antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi,
tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah
peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino.
Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta
bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom
menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil. Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta
(β) maka nomor massa inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom
berubah. Terjadi dua proses peluruhan sinar beta, yaitu
Contoh peluruhan
sinar beta :
3.
Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam
keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih
stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar
gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar
alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai
pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi
saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada
pada keadaan eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi
dari keadaan dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star
(*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.
Persamaan
peluruhan sinar gamma:

D. Interaksi Radioaktif dengan Bahan
1. Serapan
atau Pelemahan
Sinar radioaktif yang melewati suatu
materi akan mengalami pelemahan intensitas dengan rumus:
I = Ioe-mx
Io = intensitas mula-mula (joule/s.m2)
m = koefisien serap materi (m-1 atau cm-1)
x = tebal materi/bahan (m atau cm )
Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal keping yang menghasilkan setengah intensitas mula
I = Ioe-mx
Io = intensitas mula-mula (joule/s.m2)
m = koefisien serap materi (m-1 atau cm-1)
x = tebal materi/bahan (m atau cm )
Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal keping yang menghasilkan setengah intensitas mula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar