Arti Nama Nusantara dan Asal-Usulnya
Nama
Nusantara berasal dari dua kata bahasa Sanskerta, yaitu nusa yang
berarti “pulau” dan antara yang berarti “luar”. Nusantara digunakan
untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit (Jawa). Perkataan Nusantara kita
dapatkan dari Sumpah Palapa Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara
pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (tahun 1258
Saka/1336 M) yang tertulis di dalam Kitab Pararaton (Raja-raja):
Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi
tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada, “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring pahang Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
samana isun amukti palapa”.
(Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi
tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan nusantara,
saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seran, Tanjung Pura,
Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru
akan) melepaskan puasa”.)
- Gurun = Nusa Penida
- Seran = Seram
- Tañjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Ketapang,
Kalimantan Barat
- Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada
Karo)
- Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
- Dompo = Dompu, sebuah daerah/kabupaten di pulau Sumbawa
- Bali = Bali
- Sunda = Kerajaan Sunda
- Palembang = Palembang atau Kerajaan Sriwijaya
- Tumasik = Singapura
Dapat dikatakan penamaan nusantara
ini adalah berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu itu
belum ada sebutan yang pasti untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang
bernama Indonesia dan juga Malaysia). Sebutan Nusantara pernah coba dihidupkan
oleh Ki Hajar Dewantara untuk mengggantikan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan Indonesia
oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan
Nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan Indonesia.
Nama Indonesia berasal dari dua kata
bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia dan nesia/nesos
yang berarti pulau.
Sejarah
dan Arti Nama Indonesia
Orang yang pertama kali
memperkenalkan nama Indonesia adalah orang Inggris bernama George Samuel
Windsor Earl dalam tulisannya yang berjudul “On the Leading Characteristics of
the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations” pada tahun 1850 di Journal
of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), terbitan Singapura.
Dalam
tulisan tersebut Earl mengusulkan dua alternatif nama untuk menggantikan
sebutan Hindia (Indie/India), yaitu Malayunesia dan Indunesia. Earl sendiri
lebih menyukai menggunakan sebutan Malayunesia mengingat bahasa pergaulan (lingua
franca) di kepulauan ini adalah bahasa Melayu. Selanjutnya Richardson Logan
mengambil nama Indonesia dari Earl dan untuk alasan kenyamanan pelafalan, ia
mengganti huruf u menjadi
o. Untuk pertama kalinya
nama Indonesia muncul di dunia internasional melalui tulisan Logan di JIAEA
(1850) yang berjudul “The Ethnology of the Indian Archipelago”.
Tahun 1884 Adolf Bastian dari
Universitas Berlin menerbitkan buku sebanyak lima volume dengan judul Indonesien
oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau di
Kepulauan Melayu). Buku inilah yang membuat nama Indonesia menjadi popular di
kalangan cendekiawan Belanda, sehingga membuat sebagian kalangan salah mengira
bahwa nama Indonesia diciptakan oleh Bastian, padahal ia mengambil istilah
tersebut dari tulisan-tulisan Logan. Pada akhirnya istilah Indonesia tersebut
sampai ke tangan orang-orang Indonesia pada awal abad ke-20 dan menjadi
indentitas bagi sebuah bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan
Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar